Pusat Penjaminan Mutu | STAIN Pekalongan

Wapres Dorong Pengajaran Online Perguruan Tinggi

E-mail Print PDF

Ketersediaan dosen dan bahan ajaran berkualitas dalam jumlah yang cukup di semua lembga pendidikan tinggi masih belum merata. Sehingga kualitas pengajaran di antara lembaga-lembaga pendidikan tinggi ini sangat bervariasi.

"Variasi kualitas yang besar ini merupakan satu problem mendasar dalam pendidikan tinggi kita. Peluang-peluang baru di era IT bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan lulusan, salah satunya pengajaran online," ujar Wakil Presiden Boediono saat membuka Konvensi Kampus IX dan Temu Tahunan XV Forum Rektor Indonesia, Jumat (18/1)  di Gedung Gradhika Bhakti Praja.

Sekarang ini, lanjutnya, tersedia secara luas bahan ajaran dan proses pengajaran online yang komplit, untuk hampir semua mata kuliah yang diwajibkan oleh lembaga pendidikan tinggi. Materi dan proses pengajaran itu disusun dan diolah oleh pendidik dan pengajar dari lembaga-lembaga pendidikan tinggi ternama di luar negeri.

Dengan mengambil mata kuliah online tersebut, mahasiswa mendapatkan kredit yang diakui secara internasional. Pemilihan mata kuliah online yang tepat, bisa menjadi suplemen bagi sistem pengajaran yang ada. Sehingga kelemahan dan kekurangan di masing-masing lembaga pendidikan tinggi dapat ditutup serta mutu lulusan dapat ditingkatkan dengan cepat.

"Saya sangat menganjurkan kepada perguruan-perguruan tinggi untuk memikirkan kemungkinan mengintegrasikan atau mensuplementasi mata kuliah-mata kuliah yang ditawarkan online tersebut, ke dalam sistem pengajarannya," imbuhnya.

Saat ini, mata kuliah-mata kuliah online ini masih tersedia dalam bahasa Inggris sebagai bahasa instruksinya. Ke depan, ia meminta tenaga ahli untuk menciptakan mata kuliah-mata kuliah online berbahasa Indonesia.

Wapres juga meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyusun blueprint pengembangan sistem pengajaran online perguruan tinggi di mana dengan konteks Indonesia dan tetap memenuhi standar internasional.

(sumber : suara merdeka)